𝗝𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗜𝗻𝗳𝗼𝗿𝗺𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗲𝗮𝗿𝘀𝗶𝗽𝗮𝗻 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹
Masuk
Telah memiliki akun?
Email
*
Kata kunci
*
Masuk
Tautan cepat
Tautan cepat
Tentang Kami
Beranda
Bantuan
Privacy Policy
Bahasa
Bahasa
English
Bahasa Indonesia
Clipboard
Clipboard
Hapus Pilihan
Go to clipboard
Load clipboard
Save clipboard
Telusur
Telusur
Deskripsi Arsip
Pencipta Arsip
Lembaga Kearsipan
Fungsi
Subjek
Tempat
Objek Digital
Pencarian
Pencarian
Pencarian menyeluruh
Pencarian
DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH DIY
Pencarian lengkap »
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta
Khazanah
Pencarian cepat
Fond
Bpad.Otda.F4. - Daftar Arsip Foto Koleksi Campuran
Berkas
-Bpad.Otda.F4. XIV - Upacara
19 lebih...
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 266 - Suasana pelayatan wafatnya Paku Alam VIII, terlihat para kerabat sedang duduk berpakaian adat Jawa.
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 267 - Upacara pemberangkatan jenazah KGPPA Paku Alam VIII.
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 268 - Persiapan penguburan jenazah, tampak tangga menuju Makam Girigondo yang dipenuhi dengan bunga duka dan para pelayat.
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 269 - Tanda penghargaan yang diterima oleh KGPPA Paku Alam VIII semasa hidupnya.
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 270 - Para penjual sirih di halaman Masjid Besar Kauman, se- mentara orang percaya mengunyah sirih bersamaan pada waktu bedhug Gamelan Sekaten ditabuh akan awet muda.
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 271 - Penjual nasi uduk di halaman Masjid Besar Kauman me- rupakan salah satu mengidentifikasikan diri sebagai pengikut Nabi Muhammad s.a.w
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 272 - Penjual nasi uduk di halaman Masjid Besar Kauman me- rupakan salah satu mengidentifikasikan diri sebagai pengikut Nabi Muhammad s.a.w
Item
Bpad.Otda.F4. XIV , 273 - Penjual nasi uduk di halaman Masjid Besar Kauman me- rupakan salah satu mengidentifikasikan diri sebagai pengikut Nabi Muhammad s.a.w
Laporan
Para penjual sirih di halaman Masjid Besar Kauman, se- mentara orang percaya mengunyah sirih bersamaan pada waktu bedhug Gamelan Sekaten ditabuh akan awet muda.
Tidak ada laporan yang relevan dengan item ini
Batal